Jumat, 10 Maret 2017

review film sang kiai

hallo salam sineas..
 kali ini kami sedikit banyak akan mengulas kembali film sang kiai, loh kenapa kok diulas ulang, kan udah pada nonton!! sahabat sineas, sudahkah kita mengambil nilai-nilai positif dan nilai-nilai nasionalisme dari film sang kiai?? dan sudahkah mengingat dari tokoh-tokoh film sang kiai?? itulah sahabat sineas kenapa kami mengulas kembali atau istilah sahabat sineas mereview. tetapi sebelum kita beranjak ke isi film. mari kita simak dulu pernyataan dari sutradara film sang kiai yaitu cak rako prijanto, hehe.. mas rako kami tambahin kata "cak" di nama depan, karena itu panggilan akrab di kota kami surabaya, biar tambah akrab seakrab film dengan penontonnya. ooiya kita kembali lagi ke pernyataan tadi. inilah katanya rako prijanto  ...

" film bertema kepahlawanan yang berkisah tentang perjuangan indonesia melawan penjajah telah banyak diproduksi dan diangkat ke layar lebar. namun perjuangan kemerdekaan lewat peran kaum agamis kurang terangkat, padahal kaum ini punya andil yang sangat besar "


itulah pernyataan dari rako prijanto selak sutradara, yang mana itu cukup benar adanya, karena di perfilman yang ada saat ini jarang mengulas tentang tokoh-tokoh agamis atau para ulama' yang ikut andil dan berperan penting dalam memperjuangankan atau mempertahankan persatuan negara indonesia dari penjajahan .

oke cukup basa-basinya, setelah muter-muter kita berjalan menuju cerita film sang kiai, di mulai dari BISMILLAH  dulu dong ah... hehe.. bismilliahirroh manirrohim..

 film sang kiai dirilis awal 30 mei  2013 dan di ulang kembali pad 09 januari 2014, entah kenapa film tersebut diulang, mungkin ketagihan!! hehe.. oke" maaf ya sahabat sineas, kita serius sekarang . dengan di sutradari oleh rako prijanto dan diproduseri oleh gope T santoni yang berdurasi 2 jam 16 menit 27 detik itu terpiliih sebagai wakil indonesia untuk kategori film berbahasa asing terbaik dalam academy awards ke-86, namun sayang film tersebut tidak lulus nominasi. but it's okay, mungkin bukan waktunya sahabat sineas.
                                                   
 adipati dolken ( harun )
kranegara ( KH.hasyim asy'ari )
 christine hakim ( nyai kepu )
 agus kuncoro ( KH.wahid hasyim )
 adipati dolken ( harun )
 miriza febriyani batubara ( sari )
 arswadi nasution ( KH.wahab hasbullah )
 ahmad zidan ( gus dur kecil )
 ahmad fathoni ( bung tomo )
 dimas aditya ( penerjemah jepang )
 norman ririanto ( kang solichin )

film yang diproduksi oleh rapi films berlatar belakang tahun 1940-an di lokasi kota kediri, desan gondang, lalu kota magelang dan kota semarang. masa pengammbilan gambarnya melibatkan kurang lebih 500 kru, 5000 pemain, syuting film berlangsung selama 60 hari dan penyelesaiannya dikerjakan selama 8 bulan, namun persiapan lebih lama lagi. butuh waktu 2 tahun lebih untuk proses pencarian informasi sejarah, informasi lokasi yang strategis, informasi pemain yang tepat dan perizinan kepada keluarga hadratussyaikh KH.hasyim asy'ari .

KH.hasyim asy'ari merupakan ulama' atau tokoh agama yang berperan penting dalam kemerdekaan negara indonesia dari penjajahan, beliau juga pendiri nahdlatul ulama (NU) dari jombang jawa timur dan termasuk pendiri pesantren tebuireng, yang mana pesantren itulah cikal bakal terbentuknya laskar hisbullah atau barisan santri pembela negara.

di pesantren itu di mulai adegan awal dari film sang kiai, dimana calon santri sedang mendaftar di pesantren hanya membayar denagn hasil bumi yang dimilikinya. ketika wali santri yang sedang mendaftarkan anaknya tetapi dia tidak memiliki hasil bumi karena dia hanya ornag miskin hampir ditolak oleh santri senior sebagai pengawas pendaftaran santri baru tetapi segera dicegah oleh KH.hasyim asy'ari selaku pengasuh pesantrein , kemudian anak wali santri itu di terima di pesantren atas izin beliau .

ulama adalah pewaris para nabi, sudah barang tentu KH. hasyim asy'ari berbudi luhur kepada semua orang tak terkecuali kepada para santri , seperti selain mengajar beliau membantu para petani menanam hasil bumi dengan tujuan agar lebig menghargai jerih payah para petani dan lebih menghargai hasil bumi yang kiota dapatkan. beliau selalu menganjurkan untuk lebih mandiri dengan cara berdagang, agar tidak membebani para santri yang sedang menuntut ilmu di pesantren .

"allah tidak akan memberi manfaat dan kemuliaan bagi umat yang tidak mau hidup berjamaah, tidak bagi umat terdahulu dan tidak juga bagi umat yang hidup di akhir zaman"

film sang kiai juga menyugukan unsur komedi yang dilakukan oleh para santri, seperti santri yang tidak ikut sholat berjamaah, santri tersebut dihukum dengan mencium pantat sapi yang ada di kandang belakang masjid dan juga guyonan-guyonan khas ala santri yang cukup mengganggu mulut kita untuk ketawa.

tak lupa pula  unsur percintaan yang menghiasi lingkungan pesantren, seperti adegan santri harun mengantarkan KH.hasyim asy'ari ke pasar untuik membelikan kerudung buat nyai kepu, lalu harun yang menunggu beliau didepan toko diam-diam memandangi sari santriwati yang sedang belanja sayuran. kemudian diketahui oleh beliau bahwasannya harun sedang curi pandang dengan lawan jenis. singkat cerita beliau melamarkan harun ke keluarga sari dan akhirnya mereka menikah .

"perempuan itu ibarat pakaian bagi seorang laki-laki, yakni menghangatkan di musim hujan dan meneduhkan di musim kemarau"

setelah adegan-adegan yang cukup indah telah disugukan oleh sutradara diawal tinggal adegan sistem dan menegangkan yang akan disugukan di tengah dan diakhir film.

adegan itu dimulai dari pertentangan yang dilakukan oleh KH.hasyim asy'ari dan penolakan masyarakat perihal "sekerei" yaitu sebuah sikap menghormati matahari, yang mana matahari itu simbol dewa bagi orang jepang dan itu diharuskan untuk ruku' menghadap matahari. karena itulah jepang datang ke pesantren dengan membawa senjata api yang nyaris membunuh salah satu santri dan juga membawa minyak gas yang itu juga nyaris membakar santri, tetapi tindakan jepang dicegah dengan kerela'an KH.hasyim asy'ari untuk ditangkap dan dibawah ke markas jepang. di sana beliau dipaksa untuk menandatangani kesepakatan untuk melakukan sekerei, tetapi beliau enggan melakukan kesepakatan itu , karena menurut beliau menyembah selain ALLAH itu hukumnya haram.

" sesungguhnya sesuatu hal ketaatan itu apabila telah bercampur dengan kemaksiatan yang tampak jelas, maka harus ditolak "


tak lama setelah kejadian itu beliau dipindahkan ke mojokerto, karena para santri telah memenuhi markas jepang . atas diplomasi dari KH.wahid hasyim dan KH.wahab hasbullah dengan para petinggi jepang untuk membebaskan KH.hasyim asy'ari  dan membicarakan suatu kesepakatan yang menguntungkan jepang .
 7 september 1942 para petinggi jepang mengumpulkan ulama dari jawa dan madura untuk membahas "latihan kyai" yang dilaksanakan pada 1 juli 1943 lalu masih banyak lagi kesepakatan yang dilakukan tokoh agama dengan pihak jepang, salah satu hasil dari kesepakatan tersebut seperti menghapus MIAI (majelis islama ala indonesia), mendirikan MASYUMI (majelis syuro muslim indonesia) .

singkat cerita setelah jepang memberikan penyerahan kekalahan kepada pasukan sekutu pada 14 agustus 1945, brigadir mallaby mendaratkan pasukannya ke surabaya untuk mengambil alih wilayah tersebut .
 bung tomo mendatangi KH.hasyim asy'ari untuk meminta nasehat dan beliau hanya mengatakan "awali dan akhiri dengan menyebut asma ALLAH. dalam orasi bung tomo yang menggelegar, beliau mengawali dan mengakhiri  dengan bersuara ALLAHUAKBAR sebanyak tiga kali .

diiringi dengan berangkatnya para pemuda jombang ke surabaya untuk bergabung dengan pemuda surabaya untuk menyerbu belanda dan setelah bung karno mengirim utusan
kepada KH.hasyim asy'ari untuk menanyakan  hukum membela tanah air, kemudian beliau mengeluarkan fatwa bahwasannya membela tanah air hukumnya fardlu'ain (wajib)

 " hukum membela negara dan melawan penjajah adalah wajib bagi setiap masyarakat indonesia. umat islam yang mati di medan pertempuran akan mati syahid dan mereka yang menghianati perjuangan umat islam dengan memecah belah persatuan lalu menjadi kaki tangan penjajah wajib hukumnya dibunuh "


film diakhiri dengan wafatnya KH.hasyim asy;ari.padahal saat itu pejuang islam sedang membutuhkan banyak banyak nasehat dari beliau untuk tetap mempertahankan negara indonesia. pada saat itu agresi belanda I yang terjadi pada 21 juli 1947, kota jombang pun diserang oleh belanda, bahkan pesantren tebuireng dibakar oleh belanda karena dituduh sebagai sarang pemberontakan muslim .

sahabat sineas itulah sekelibat review tentang film sang kyai yang penuh dengan penderitaan, para pejuang rela mengorbankan segalanya untuk membela tanah air sekalipu nyawanya menjadi taruhannya. indonesia dulu dengan saat ini jauh berbeda, simbol garuda dengan gagahnya membentangkan sayap dengan tujuan agar semua negara tahu bahwasannya negara indonesia adalah negara besar, namun indonesia saat ini ..... hmm yang bisa menilai itu hanya sahabat sineas ...

(cho198)
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar