Jumat, 10 Maret 2017

Review film CUT NYAK DIEN

Hasil gambar untuk review film cut nyak dien

Di industri perfilman indonesia banyak genre film sejarah yang pernah di buat oleh anak bangsa.Nah kali ini Indonesia Doloe akan membahas atau mereview salah satu film sejarah berjudul "Tjoet Nja’ Dhien". Film ini bertemakan tentang perjuangan pahlawan perempuan yang berasal dari daerah Aceh. Film garapan sutradara Eros Djarot pada tahun 1988 ini membahas banyak tentang salah satu pahlawan perempuan dari Aceh ini guys.



Film Cut Nyak Dhien ( Christine Hakim) ini menceritakan atau mengisahkan sepak terjangnya dalam perang panjang menghadapi para Kaphe Ulanda (Belanda kafir). Tapi Tjoet Nja’ Dhien tidak menampilkan keseluruhan hidup Dhien melainkan secara periodik dari tahun 1895, dimulai disaat ia bersama suami keduanya, Teuku Umar (Slamet Rahardjo) yang kemudian tewas tertembak sampai pada akhirnya disaat ia tertangkap pada 1901 bersama sisa-sisa pasukannya.

Di tahunnya, film ini mendapat banyak penghargaan 8 Piala Citra termasuk film terbaik dan artis terbaik, film Indonesia pertama yang tampil di ajang Cannes dan dikirim ke Oscar sebagai film asing terbaik. Tidak mengherankan di masanya film ini adalah karya pamungkas dari Eros Djarot, bahkan menurut "tetangga sebelah" film ini membutuhkan waktu dua tahun untuk masa penggarapannya dan mengeluarkan biaya hingga milyaran rupiah pada masanya.Tetapi dari hasil yang di dapat tidak terbuang sia - sia waktu, biaya dan tenaga yang dikeluarkan jika melihat hasilnya seperti itu.
Hasil gambar untuk review film cut nyak dien


Hasil gambar untuk review film cut nyak dien
Cut Nyak Dien sendiri di perani oleh aktrik kawakan Christine Hakim yang memerankan dengan hebat segala detil perannya seperti Cut Nyak Dien yang berperan sebagai panglima perang, mempunyai sakit encok sampai penyakit mata rabun yang di miliki oleh tokoh dalam film ini. Selain Christine Hakim, juga ada Slamet Rahardjo yang berperan sebagai Tengku Umar suami dari Cut Nyak Dien yang walaupun hanya kurang lebih 20 menit dia tampil dan setelah itu tertembak Kaphe Ulanda (Belanda kafir) atau panggilan bagi tentara Belanda. Juga ada beberapa tokoh Rita Zaharah sebagai Nya’ Bantu, Pietrajaya Burnama sebagai Pang Laot dan Rudy Wowor sebagai Veltman.

Hasil gambar untuk review film cut nyak dien

Banyak filosofi dan pesan yang di sampaikan dalam film ini. Salah satunya semangat patriotisme, cinta tanah air, dan pantang menyerah di dalam keadaan apapun itu. Seperti yang di contohkan di adegan film Cut Nyak Dien yang merebut setiap jengkal tanah kelahirannya itu. Hari wanita sedunia yang kemarin jatuh tanggal 8 maret 2017, harusnya wanita Idonesia khususnya meniru sedikit bagaimana sifat - sifat dari Cut Nyak Dien dari film tersebut.


AFR - 203



(Sumber ; Youtube)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar